Kamis, 18 Maret 2021

JAGALAH DIRIMU MAKA ALLAH AKAN MENJAGAMU

Menjadi berbeda ditengah keberagaman itu memang tidak mudah namun, tidak juga sulit. Sesuatu yang sulit atau sesuatu yang mudah itu tergantung dengan bagaimana kita memandang dan menyikapinya. Belum lagi kalau sudah ada bumbu-bumbu dengan berbagai macam rasa dari orang lain rasanya menu masakan yang kita masak tidak akan pernah enak dimakan kalau selalu menuruti selera orang lain.

 

Ngomong-ngomong soal selera setiap orang pasti punya seleranya masing-masing katanya kalo orang cilacap sukanya masakan yang pedas-pedas dan orang jogja sukanya masakan yang manis-manis,gudeg contohnya, kembali lagi tergantung selera setiap individu mau dia orang cilacap atau orang jogja mau dia suka makanan pedas mau dia suka makanan manis iti tergantung orangnya, sama kaya hidup keputusan setiap orang dalam hidupnya itu ya tergantung dirinya sendiri apakah dia akan memilih jalan yang sama dengan teman-temanya atau memilih jalan yang dia inginkan sendiri. Pun ketika dengan teman-teman tetap sama saja kembali lagi kedalam diri kita apakah kita mau ikut dengan mereka atau tetap dengan diri sendiri. Dan ngga sedikit oranf mungkin yang akan sedih, kecewa atau bahkan marah dengan keputusan yang kita ambil baik itu keputusan bagi diri sendiri maupun keputusan untuk kebaikan semua orang.

Bagi saya keputusan yang saya ambil dalam diri saya yaitu, pastikan hal itu membawa kebaikan yang lebih banyak daripada keburukan, dan pastikan juga Allah menyukai apa yang kamu putuskan, dan lagi kita ngga bisa mengambil keputusan besar tanpa pertimbangan dari orang terdekat, orang terpercaya, orang tua bahkan Allah juga wajib kita libatkan dalam setiap keputusan yang akan kita ambil, terkait nanti bagaimana akhirnya kita serahkan kepadaNya.

Satu langkah yang cukup besar dalam hidup saya yaitu memutuskan untuk memakai niqob mulai semester 2 di perkuliahan, sebenarnya niat itu sudah ada sejak awal masuk kuliah tapi hati ini belum mantap dan belum ada keberanian untuk izin kepada orang tua walaupun aku sudah tau mereka akan mengizinkan walaupun ada catatan, dan Qodarullah wa Alhamdulillah di semester 2 tahun 2019 aku memutuskan untuk berniqob, dan ternyata benar kedua orang tuaku juga mengizinkan selagi itu baik dan Allah meridhoinya. Pada awalnya aku takut dengan perkuliahanku apakah semua dosen akan mengucilkanku, apakah teman-teman baik dikelas ataupun di organisasi akan menjauhiku, apakah usahaku akan turun ketika aku berniqob, dan masyaAllah hal itu tidak terjadi dalam diri ini Alhamdulillah walaupun ada satu dua kali kerikil yang membuatku merasa takut dan sedih akan sikap orang lain yang memandang orang yang berniqob itu seorang yang radikal bahkan menganggu kenyamanan orang lain, sempat aku marah kenapa orang yang sedang berusaha menjaga dirinya lebih baik lagi berusaha merayu Allah agar mendapat ampunan dan Ridhonya banyak banget ujiannya banyak banget orang yang ngga suka bahkan di pandangi dari ujung kaki sampai ujung kepala dengan pandangan tidak suka tapi ketika ada orang yang memakai pakaian yang terbuka dia anggap biasa, katanya niqob atau cadar itu budaya arab lantas apakah iya budaya di indonesia ini ada pakaian yang terbuka atau saya menyebutnya pakaian yang kurang bahan ya bentuknya mirip gamis atau rok panjang tapi sayang belahan dikaki sampai ke pangkal kaki atas, astaghfirullah.

 

Dan lagi kenapa orang islam yang semangat dan gencar menyerukan Asma Allah, bendera tauhid itu dicap Radikal dan Teroris kenapa orang yang semangat dan gencar menyerukan dance-dance dengan artis-artis yang meliuk-liukan badannya diatas panggung dengaan kefanatikannya bahkan sampai memanggilnya suami onlineku, bahkan sampai merelakan waktu belajar, waktu dengan keluarga bahkan menunda ibadah demi melihat konsernya atau menonton filmnya itu dianggap biasa. 

Sungguh bukan maksut hati memandang diri ini lebih baik tapi kenapa urusan dunia yang Jelas-jelas itu melenakan dan fana sangat dikejar bahkan sampai membuat kita lupa akan kehidupan yang kekal di akhirat kelak. Kenapa yang dikejar target marathon nonton film drama daripada target hafalannya. Kenapa yang dikejar hafal lirik-lirik lagu dengan makna yang tidak baik daripada hafal setiap ayat dalam satu surah pendek dalam al qur'an Kenapa yang dikejar cerita dan kisah dari mereka tapi ketika ditanya kisah perjuangan Rasulullah Di zaman dahulu tidak tau sama sekali.

Dan yang paling menyedihkan dengan jawaban "kan aku masih muda tobatnya besok aja lah, sekarang itu waktunya seneng-seneng dulu atau ya ampun kek gini aja gaboleh itu gaboleh giamana sih katanya melindungi kok mengekang"

Teman apa iya yakin besok pagi kita masih bernafas Percaya kan akan adanya siksa kubur dan siksa di akhirat dan.

Teman peraturan yang pemerintah buat itu untuk melindungi kamu kan kenapa kamu patuhi? Yang hukumannya itu hanya didunia Sedangkan peraturan dari Allah itu sering kita langgar apalagi dengan dalih Allah kan Maha Pemaaf pasti nanti diampuni kok, iya diampuni tapi ketika kita bertaubat dengan sungguh-sungguh bukan malamnya taubat paginya berulah lagi.

So, jangan hanya keputusan kita aja yang harus orang lain hargai, keputusan orang lainpun harus kita hargai. Dan dibalik keputusnnya itu pasti ada pergolakan yang cukup sulit dalam dirinya dan jangan kau tambahi dengan ocehan dan lirikan yang mematikan.

Bersyukur banget ketika Allah kasih ujian dimasa-masa itu Allah masih mengizinkanku diantara orang-orang yang siap menjaga izzahku menjaga keadilan itu harus tetap ada bagi semua orang, jagalah mereka ya Allah dan tetapkanlah mereka selalu dijalanMu dan berakhir di SurgaMu. 

Ingat ketika kamu di uji Allah itu ngga benci sama kamu Allah itu ngga bakal ninggalin kamu Walaupun seisi dunia ini pergi meninggalkan kamu Allah itu selalu ada Untukmu Tak perlu khawatir dengan takdir yang sudah di gariskan untukmu 

Semuanya hanya soal waktu, ikhtiar, doa' dan takdirNya.

Hamasah akhwati fillah Jagalah dirimu maka Allah akan menjagamu
Hormatilah dirimu dengan menjaga apa yang sudah Allah karuniakan kepadamu Hiasilah dirimu dengan ilmu dan akhlak yang baik dan bermanfaat
Berbuat baiklah kepada orang lain Maka Allah akan datangkan hal baik diwaktu yang tidak pernah kita sangkakan

Bismillah apapun dan kapanpun TakdirNya datang yakinlah itu Lebih Baik daripada apa yang kamu Inginkan.

Minggu, 14 Maret 2021

Qulhu Khoir

Pernah ngga sih ngerasa kalau apa yang sekarang terjadi dalam diri kita itu ngga sesuai sama apa yang kita inginkan, ngga sama dengan apa yang kita cita-citakan? Lalu apa yang kita lakukan saat hal itu terjadi dalam diri kita? Berhenti dan tidak melanjutkannya, Melanjutkan dengan ogah-ogahan atau melanjutkan dengan Sepenuh hati?
Hmmm biasanya apa yang kita lakukan ketika kenyataan tak sesuai dengan keinginan, apakah kita bersyukur dan berusaha sebaik mungkin untuk menjalaninya walaupun sulit dan terasa mengganjal dihati atau meratapi dan menyesali kenapa aku ngga lolos disana atau malah nyalahin Allah padahal usahaku udah maksimal banget, aku rela tidur larut hanya demi lolos ujian ini aku rela nabung buat beli buku referensi materi yang akan di ujikan esok,padahal aku udah berdoa setiap malam aku udah rela bangun pagi buat sahur dan menahan lapar sampai sore demi ujian besok, Tapi hasilnya kok sangat mengecewakan,mana katanya Allah itu sesuai dengan Prasangka Hambanya? Setelah itu udah deh temenku aja yang ibadahnya biasa-biasa aja malah lolos, Allah ngga adil sama aku.
Na'udzubillah jangan sampai kita berfikiran seperti itu, Yakinlah dengan segala keputusan,ketetapan yang sudah Allah takdirkan bagi setiap HambaNya. Kecewa,sedih itu wajar tapi berlarut-larut dalam kesedihan dan kekecewaan itu ngga baik, peluang besar buat musuh terbesar manusia untuk mengajaknya pada kemungkaran, lalu bagaimana cara kita agar setan ngga bisa menguasai diri kita ketika sedih, kecewa menghampiri kita? Mungkin hal ini bisa disebut musibah bagi seseorang yang ngga lolos dalam sebuah ujian, musibah berupa ujian untuk bersabar dengan takdir Allah. Dalam surat Al Baqarah ayat 155 sampai 157 …..وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ. الَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ. أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ “…..Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.’ (Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 155-157). Ada juga dalam surat Ibrahim ayat 27 “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat;” (QS Ibrahim : 27)

First Impression kita ketika mendapat ujian itu Lapang dada, bersabar atas satu ujian dan bersyukur atas ribuan nikmat yang Allah karuniakan kepada kita. Orang yang beriman adalah orang yang hatinya mendapatkan hidayah dan paling kuat ketika tertimpa berbagai musibah yang merisaukan. Hal itu dikarenakan keimanan yang tertanam pada diri mereka. Ketika IMAN sudah tertancap dalam Hati kita maka sebesar apapun ujian yang Allag berikan Qulhu khoir, ada makna dibaliknya yuk dibuka lagi al qur'annya dalam surat Al insyirah ayat 6 . اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ Artinya:"Sesungguhnya besera kesulitan itu ada kemudahan" Ayat ini adalah ulangan ayat sebelumnya yaitu Ayat 5 فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا untuk menguatkan arti yang terkandung dalam ayat yang terdahulu. Bila kesulitan itu dihadapi dengan tekad yang sungguh-sungguh dan berusaha dengan sekuat tenaga dan pikiran untuk melepaskan diri darinya, tekun dan sabar serta tidak mengeluh atas kelambatan datangnya kemudahan, pasti kemudahan itu akan tiba.  

Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa sesungguhnya di dalam setiap kesempitan, terdapat kelapangan, dan di dalam setiap kekurangan sarana untuk mencapai suatu keinginan, terdapat pula jalan keluar. Namun demikian, dalam usaha untuk meraih sesuatu itu harus tetap berpegang pada kesabaran dan tawakal kepada Allah. Ini adalah sifat Nabi saw, baik sebelum beliau diangkat menjadi rasul maupun sesudahnya, ketika beliau terdesak menghadapi tantangan kaumnya. Walaupun demikian, beliau tidak pernah gelisah dan tidak pula mengubah tujuan, tetapi beliau bersabar menghadapi kejahatan kaumnya dan terus menjalankan dakwah sambil berserah diri dengan tawakal kepada Allah dan mengharap pahala daripada-Nya. Begitulah keadaan Nabi saw sejak permulaan dakwahnya. Pada akhirnya, Allah memberikan kepadanya pendukung-pendukung yang mencintai beliau sepenuh hati dan bertekad untuk menjaga diri pribadi beliau dan agama yang dibawanya. Mereka yakin bahwa hidup mereka tidak akan sempurna kecuali dengan menghancurleburkan segala sendi kemusyrikan dan kekufuran. Lalu mereka bersedia menebus pahala dan nikmat yang disediakan di sisi Allah bagi orang-orang yang berjihad pada jalan-Nya dengan jiwa, harta, dan semua yang mereka miliki. Dengan demikian, mereka sanggup menghancurkan kubu-kubu pertahanan raja-raja Persi dan Romawi. 

Ayat tersebut seakan-akan menyatakan bahwa bila keadaan telah terlalu gawat, maka dengan sendirinya kita ingin keluar dengan selamat dari kesusahan tersebut dengan melalui segala jalan yang dapat ditempuh, sambil bertawakal kepada Allah. Dengan demikian, kemenangan bisa tercapai walau bagaimanapun hebatnya rintangan dan cobaan yang dihadapi. Dengan ini pula, Allah memberitahukan kepada Nabi Muhammad bahwa keadaannya akan berubah dari miskin menjadi kaya, dari tidak mempunyai teman sampai mempunyai saudara yang banyak dan dari kebencian kaumnya kepada kecintaan yang tidak ada taranya.

So, nikmatilah apa yang sudah Allah takdirkan Ikhtiarkan semaksimal usaha kita Ikhlaslah dalam berdoa mengharap ridho dan ampunanNya Dan... Janganlah sesekali saja berharap kepada manusia karena hanya kecewa tanpa ujungnya Manusia bisa berjanji manusia juga bisa ingkar beribu kali Maaf berulang kali terucappun ingkar terhadap janjinya itu akan terjadi Berhati-hatilah dalam berjanji Janji bukanlah hanua sekedar kata tanpa makna tapi sebuah kata penuh pertanggungjawaban kelak di Akhirat.

Selasa, 02 Maret 2021

SIAPA YANG TIDAK BAHAGIA?

SIAPA YANG TIDAK BAHAGIA Suara orang bertilawah bersahut-sahutan Sholat Tarawih berjama'ah Menyiapkan menu berbuka Puasa Menjaga tas penitipan di masmuja Sesekali berburu takjilan di Pasar Sore Ramadhan Apa sih yang paling dirindukan dari bulan Ramadhan? Bagiku ya Bisa Bersua lagi dengan Bulan Mulia ini Nikmat yang sangat luar biasa Ketika kaki masih bisa melangkah menuju masjid untuk sholat berjama'ah Ketika tangan masih bisa memegang al qur'an untuk dibaca Ketika tangan masih bisa membuat dan menyiapkan menu buka puasa untuk semuanya Ketika tidur disiang hari bernilai Pahala Ketika tayangan di televisi tiba-tiba menjadi lebih aman dipandang mata MasyaAllah Betapa mulia bulan ini Semoga ibadah kita dibulan yang lain pun sama Sama-sama mengharap Ridho dan KeberkahanNya Betapa bahagianya bisa bersua dengan bulan Ramadhan Walaupun dirumah tapu itulah nikmat yang dinanti anak perantau Berkumpul bersama keluarga tercinta Menu buka sahur dan buka buatan bunda terasa lebih nikmat rasanya Hanya satu yang tidak kusuka Petasan setiap pagi dijalan-jalan yang bersahutan Sungguh disayangkan kesenangan mereka tersalurkan Tapi sampah kertas berserakan memenuhi jalan Belum lagi asap bekas ledakan petasan Sangat menggangu pernafasan orang yang berlalu-lalang Mungkin ini maksut Allah menugaskan Corona hadir Hal tersebut semakin jarang terjadi selama pandemi Walaupun tidak semua orang mematuhi protoklo yang ada Karena terlalu. Banyak berita miring yang ada Wallahu 'alam, yang pasti kita jaga diri sendiri dan kelurga dengan baik SEMANGAT MENYAMBUT RAMADHAN 🌻